Minggu, 11 Oktober 2009

Pentingnya Pendidikan Di Mata Masyarakat

Pendidikan ibarat elemen khusus yang dibutuhkan oleh setiap manusia,tetapi masyarakat indonesia pada umumnya tidak paham akan pentingnya pendidikan. Kata pendidikan seolah -olah menjadi momok menakutkan bagi masyarakat, khususnya masyarakat kecil. seperti kita ketahui, pendidikan di INdonesia ini sangat amat mahal, bandingkan dengan biaya pendidikan di India dan Cina, disana pendidikan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat sehingga manfaatnya bisa mereka nikmati pada saat ini. sekitar 30 - 20 tahun yang lalu, Indonesia mengirimkan tenaga pengajar ke malaysia dan banyak warga negara malaysia yang menimba ilmu di Indonesia, namun sekarang berubah drastis 360 derajat, warga Indonesia yang menimba ilmu di negeri orang.
Apa yang sebenarnya terjadi dengan bangsa Indonesia ini, yang dimana pendidikan merupakan induk semang kebudayaan,yang sangat pundamental sekali bagi kelangsungan masa depan bangsa ini. Secara komprehensif, rendahnya cara pandang dan kualitas pendidikan di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor, banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi baik internal maupun eksternal. Namun berdasarkan hemat saya, terbelakangnya pendidikan di Indonesia diakibatkan kita belum terbebas dari penjajahan, secara fisik , memang bangsa Indonesia sudah terlepas dari penjajahan, namun penjajahan kali ini berganti modsel menjadi neo kolonialisme, yang dimana ideologi serta pola pikir yang dikuasai oleh bangsa asing.
Seharusnya kita bercermin kepada Cina dan India, yang dengan memajukan pendidikan bisa menuai hasil yang luar biasa sehingga di krisis ekonomi global ini mereka bisa bertahan dari guncangan yang sangat hebat, kita tidak perlu memcontoh kepada Amerika yang mengaku sebagai negara adiday, negara super power, polisi dunia, negara ekonomi dunia dll, namun akibat kurangnya kesadaran akan pendidikan, membuat tingkat pola pikir masyarakat amerika menjadi hancur lebur berantakan amburadul, dengan krisis kredit perumahan di amerika yang merupakan awwal mula krisis finansial global, ini mencirikan bahwa kesadaran masyarakat ame rika akan perhitungan untuk masa depan serta pola pikir yang kerdil membuat dirinya hancur sendiri. Apabila kita mekesampingkan pendidikan ibarat bom waktu yang takkan lama lagi meledak dan siap menghancurkan peradaban.
Walaupun sekarang pemerintah telah meningkatkan anggaran pendidikan menjadi 20% dari RAPBN, namun pendidikan di Indonesia belum menunjukkan taringnya secara relevan dan signifikan. Apakah kurangnya dana dari pemerintah atau kurangnya kesadaran dari masyarakat Indonesia itu sendiri, mungkin kita perlu menengok ke masa lalu, pada awal tahun 1900 hingga tahun 1990, pendidikan di Indonesia masih bisa kita banggakan, itu terbukti pada saat ini, karena orang-orang yang mengendalikan serta mempunyai kualitas pola pikir yang baik merupakan hasil pendidikan di masa lalu, yang dimana di masa lalu sarana serta infrastruktur nya amat sangat minim sekali, belum ada komputer, kalkulator pun menjadi barang yang mewah, buku-buku sumber masih amat sedikit, dll, bandingkan dengan sekarang yang dimana generasi muda pada saat ini di manja oleh berbagai macam teknologi serta sarana dan prasarana yang mendukung, namun itu bukan menjadi jaminan yang absolut untuk membuktikan bahwa kualitas serta pola pikir bangsa indonesia akan lebih baik. Sekarang sudah saatnya bangsa Indonesia ini bangkit, kita jangan mau diperbudak oleh bangsa lain serta menjadi sampah kebudayaan, walaupun pendidijan merupakan hal yang tidak terlalu penting bagi sebagian masyarakat Indonesia, kita selaku mahasiswa dan generasi penerus bangsa seharusnya ikut membantu pembangunan bangsa.
Selaku mahasiswa hati saya teriris melihat realita pendidkan di Indonesia, angka buta huruf yang masih sangat tinggi serta rendahnya kesadaran akan pentingnya pendidkan merupak salah satu problem yang harus kita pecahkan bersama-sama. Salah satu bukti otentik yang dapat kita saksikan adalah masih banyaknya suku-suku terbelakang di Indonesia, yang seolah-olah itu dipelihara oleh pemerintah dan dijadikan sebagai aseet negara untuk mendatangkan turis-turis asing yang merasa aneh melihat masih adanya orang-orang seperti itu di Indonesia di tengah zaman yang serba modern ini.
Mudah-mudahan pemerintah segera menindak lanjuti masalah pendidikan di Indonesia, agar supaya pandangan masyarakat berubah, serta menyadari akan pentingnya pendidikan bagi kelangsungan masa depan anak cucu kita.

1 komentar: